Franchise Fee Adalah: Pengertian dan Cara Penghitungan dalam Waralaba

Franchise fee adalah salah suatu hal yang perlu Anda pikirkan sebelum memulai usaha dengan bisnis waralaba. Sebab, tanpa franchise fee,i Anda tidak akan bisa mendapatkan waralaba apabila modal yang disiapkan tidaklah cukup.

Usaha waralaba atau franchise kini sudah banyak dijumpai di Indonesia, baik dalam bentuk kuliner, jasa, alat kesehatan, dan lain sebagainya. Perkembangan franchise di Indonesia ini pastinya sejalan dengan bertambah banyaknya pelaku usaha. Kendati demikian, masih banyak masyarakat umum yang masih kurang paham dengan istilah-istilah franchise.

Franchise Fee Adalah?

Secara singkat, franchise merupakan sebuah usaha atau kerja sama yang melibatkan dua pihak secara langsung. Pada bisnis franchise, pihak pemilik waralaba (franchisor) akan memberikan hak kepada pihak pertama atau penerima waralaba (franchisee).

Hak tersebut diberikan apabila kedua pihak sudah sepakat dengan ketentuan yang ada. Selain itu, hak ini berfungsi untuk menjalankan usaha dengan nama atau brand dari franchisor sesuai dengan sistem dan aturan yang sudah disepakati.

Hak yang diberikan kepada franchisee nantinya akan berjalan dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan yang ada di perjanjian franchise.

Kerja sama antara franchisor dan franchisee ini menguntungkan dua belah pihak, jadi tidak hanya satu pihak saja. Namun, untuk mendapatkan hak dari franchisor ini, pihak franchisee harus membayarkan sejumlah uang untuk modal awal.

Hal inilah yang kemudian kita sebut dengan franchise fee. Melalui penjelasan tersebut, franchise fee adalah biaya waralaba yang harus dibayarkan oleh franchisee untuk membeli hak franchisor. Tujuannya adalah agar franchisee dapat menjalankan bisnis yang ada.

Umumnya, dasar dari franchise fee ini hasil dari pengalaman franchisor ketika menjalankan format bisnis. Tentu saja hal ini dibuktikan dengan tingkat kesuksesan dari brand yang diwaralabakan oleh franchisor.

Perhitungan Franchise Fee

Penentuan besaran franchise fee oleh franchisor ini tidak boleh sembarangan, harus ada penghitungan yang matang untuk menentukan franchise fee. Sebab, jika terlalu tinggi, tidak akan ada franchisee yang tertarik. Sebaliknya, apabila terlalu rendah, usaha belum tentu akan berkembang dengan baik.

Ada beberapa pendekatan dalam menentukan franchise fee, yaitu:

a. Market-Oriented

Franchise fee adalah biaya waralaba yang dapat ditentukan menggunakan pendekatan pasar. Penentuan harga ini menggunakan data dari lembaga terpercaya dan mengikuti rata-rata biaya waralaba sejenis.

Namun, sistem ini dirasa cukup berisiko karena bisa menghasilkan biaya yang terlalu rendah atau terlalu tinggi.

b. Customer-Oriented

Pendekatan franchise fee yang selanjutnya mengikuti bagaimana daya beli dari pelanggan. Apabila daya beli pelanggan besar, maka franchise fee ini juga akan semakin mahal, begitu pula sebaliknya. Umumnya, pendekatan ini digunakan jika ada perbedaan wilayah.

c. Cost-Oriented

Pendekatan yang satu ini memiliki penghitungan yang paling detail karena harus menghitung seluruh biaya yang diperlukan. Cost oriented ini biasanya merangkum seluruh biaya, mulai dari survey lokasi, desain gerai, persediaan awal, pelatihan bisnis, IT software, rekrutmen pegawai, dan lain-lain.

Cost oriented ini banyak digunakan oleh waralaba di Indonesia, contohnya waralaba Apotek K-24. Apabila Anda berencana untuk membuka usaha dengan Apotek K-24, maka Anda akan mendapatkan penghitungan transparan mengenai penggunaan modal awal (franchise fee).

Jadi, Anda tidak perlu khawatir karena franchise fee yang diberikan akan digunakan untuk memulai usaha. Dengan investasi 1,2 miliar, Anda sudah bisa mengelola usaha apotek, segera hubungi menghubungi hotline waralaba Apotek K-24 di 081212012424 atau akun instagram @franchisek24 untuk informasi lebih lanjut. Selain itu, Anda juga dapat langsung mengisi formulir pendaftarannya DI SINI.