Jenis jenis Risiko Bisnis Apotek yang Perlu Dipersiapkan

Bisnis dalam bidang farmasi, khususnya apotek, memang cukup berisiko karena berhubungan erat dengan kesehatan masyarakat Indonesia. Meski tidak ada usaha yang bebas dari risiko tapi bidang kefarmasian ini mempunyai rintangannya sendiri. Oleh karena itu, bagi Anda yang ingin berkecimpung dalam bisnis farmasi harus tahu apa saja jenis jenis risiko bisnis apotek yang bisa saja terjadi.

Setiap menjalankan sebuah bisnis, Anda tentu saja perlu siap dengan tantangan dan risiko yang akan dihadapi di masa depan. Sebab, hampir semua jenis bisnis pasti memiliki risikonya dan tantangannya sendiri. Selain itu, dengan menghadapi tantangan dalam bisnis ini justru bisa menjadi langkah dalam mengembangkan bisnis agar lebih besar, lho.

Jenis jenis Risiko Bisnis Apotek yang Sering Ditemui

Sama dengan bisnis lainnya, bisnis apotek tentu memiliki risiko yang cukup menantang. Sebab, bisnis apotek berurusan dengan kesehatan masyarakat dan produk-produk yang rentan. Oleh karena itu, sebagai pebisnis Anda perlu menyiapkan strategi yang cocok dalam mengelola bisnis apotek.

Sebenarnya apa saja risiko dalam bisnis apotek yang harus Anda waspadai dan persiapkan sejak dini? Berikut penjelasan lebih jelasnya:

Pengurusan Izin Lama

Jenis jenis risiko bisnis apotek yang pertama ini hadir dari proses perizinan yang bisa berlangsung cukup lama dalam mendapatkannya. Ini karena apotek mempunyai perizinan yang paling ketat daripada jenis bisnis ritel lainnya.

Banyak sekali perizinan yang harus Anda urus, mulai dari izin lokasi, izin lingkungan, izin apoteker, izin TTK, izin kelengkapan apotek, IMB, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, dalam pengurusan perizinan ini, Anda harus bersabar dan menyiapkan tim legal yang sudah terpercaya agar berjalan lancar.

Stok Mudah Rusak atau Mencapai Masa ED

Tantangan bisnis apotek yang selanjutnya adalah menghadapi stok obat yang mudah rusak dan kadaluarsa. Obat merupakan produk yang rentan rusak jika salah dalam proses distribusi, penyimpanan, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, Anda perlu berhati-hati dalam memperlakukan stok obat untuk apotek karena persediaan ini menjadi produk utama.

Arus Kas yang Fluktuatif

Cashflow apotek yang bersifat fluktuatif menjadi jenis jenis risiko bisnis selanjutnya karena keluhan kesehatan bisa terjadi secara tiba-tiba. Alhasil, permintaan dari masyarakat dan ketersediaan obat dari PBF ini bisa sangat bervariasi dari waktu ke waktu. Inilah yang terkadang membuat Anda sulit untuk memperkirakan modal dan jumlah penjual yang bisa didapatkan dalam satu periode.

Mendapatkan Obat Palsu

Apotek berisiko mendapatkan obat palsu ini sangat mungkin, lho. Sebab, WHO sendiri mengatakan kalau ada sekitar 10% obat yang beredar secara global ini merupakan obat palsu. Meskipun Anda sudah memiliki PBF yang terpercaya tapi ini tidak mengurangi kemungkinan untuk mendapatkan obat palsu. Jadi, setiap PBF ini tidak ada jaminan obat 100% asli, ya.

Kesalahan dalam Etika Penyerahan Obat

Perlakukan dalam pemberian obat bebas dan obat keras ini sebenarnya sedikit berbeda. Nah, etika pemberian obat bisa jadi jenis jenis risiko bisnis apotek tersendiri, lho. Sebab, apoteker ini biasanya harus menyeimbangkan antara kepentingan komersial dalam memenuhi permintaan pelanggan dan risiko efek samping obat.

Itu dia beberapa jenis jenis risiko bisnis apotek yang perlu Anda waspadai dan menyiapkan strategi dalam mengatasinya. Banyaknya risiko ini bukan berarti bisnis apotek jadi usaha yang tidak layak dijalankan, ya.

Bisnis apotek justru menjadi salah satu bisnis yang bisa menghasilkan keuntungan. Berbagai risiko di atas sebenarnya bisa diminimalisir dengan franchise Apotek K-24, lho karena nantinya Anda akan dibantu dengan tim yang sudah berpengalaman.

Ingin mencobanya? Langsung hubungi saja hotline franchise Apotek K-24 saja di 081212012424 atau akun instagram @franchisek24. Anda juga bisa langsung mengisi formulir pendaftarannya DI SINI.