Manajemen Keuangan Apotek sedang Tidak Sehat? Bagaimana Tandanya?

Selain pelayanan kefarmasian, ada juga hal penting lainnya yang mempengaruhi keberhasilan bisnis apotek, yaitu manajemen keuangan apotek. Ketika pengelolaan keuangan apotek tidak baik, maka kondisi keuangan pun bisa menjadi tidak sehat. Nah, kalau hal ini terjadi terus-menerus tanpa perbaikan, maka bisnis apotek lama-lama bisa berakhir pada kerugian dan gulung tikar, lho.

Mengapa kondisi keuangan sangat penting bagi sebuah bisnis? Ini karena keuangan merupakan inti dari berjalannya suatu bisnis, termasuk bisnis apotek di dalamnya. Oleh karena itu, keadaan keuangan sebuah bisnis bisa menandakan keadaan sebenarnya dari bisnis tersebut. Sayangnya, tidak banyak pebisnis yang mengetahui bagaimana keadaan keuangan yang sehat atau tidak.

Tanda Manajemen Keuangan Apotek Tidak Sehat

Kadang kala masih banyak pebisnis yang mengabaikan tanda-tanda kalau bisnis sedang tidak sehat. Akibatnya, tentu saja bisnis apotek menjadi tidak berkembang dan justru menghasilkan kerugian yang berkepanjangan.

Oleh karena itu, apabila ingin bisnis apotek Anda berkembang dengan baik, maka mempelajari apa saja tanda-tanda kalau bisnis sedang tidak sehat ini sangat penting. Sebab, dengan mengetahuinya, Anda bisa melakukan langkah-langkah pencegahan, menciptakan strategi baru, atau memperbaiki apa yang salah.

Nah, berikut tanda-tanda kalau manajemen keuangan apotek sedang tidak sehat dan bisa saja menyebabkan kebangkrutan, di antaranya:

Cashflow yang Negatif

Arus kas atau cashflow merupakan jumlah uang tunai yang keluar dan masuk dari suatu bisnis. Oleh karenanya, arus kas ini mencerminkan kegiatan operasional dari usaha apotek dan kemampuan dalam membayar utang. Artinya, arus kas menandakan kekayaan apotek yang liquid.

Ketika arus kas terbilang negatif, ini menandakan kalau uang keluar lebih banyak daripada uang masuk. Padahal, untuk mendapatkan keuntungan, arus kas harus bersifat positif, apalagi jika bisnis Anda sudah melalui titik BEP.

Penjualan Apotek Terus Menurun

Nah, saat arus kas bersifat negatif artinya bisa saja jumlah penjualan menurun karena uang masuk lebih sedikit daripada uang keluar. Penjualan yang menurun bisa terjadi karena beberapa hal, contohnya nilai penjualan tertolak yang tinggi karena stok kosong.

Seperti yang Anda tahu, stok kosong bisa terjadi karena manajemen keuangan apotek yang buruk. Selain itu, ada faktor lainnya seperti persaingan bisnis yang ketat, apotek tidak bisa memenuhi kebutuhan pelanggan, pelayanan kurang baik, dan masalah lainnya.

Persediaan Berlebihan atau Kekurangan

Stok obat merupakan kunci utama dari keberhasilan bisnis apotek sebagai sarana pelayanan kefarmasian masyarakat. Maka dari itu, apotek tentu memerlukan pengendalian yang baik untuk memperkecil total investasi pada persediaan.

Sayangnya, jika manajemen keuangan apotek sedang tidak sehat, maka pengadaan stok obat bisa saja berlebihan atau justru kekurangan. Stok yang berlebihan bisa menjadi stok mati. Sebaliknya, stok yang kurang bisa mengurangi pelayanan.

Laporan Keuangan Buruk

Salah satu tanda kalau manajemen keuangan apotek sedang tidak baik bisa dilihat dari bentuk laporan keuangannya. Padahal, laporan keuangan sangatlah penting untuk melakukan evaluasi setiap periode. Tanpa evaluasi, Anda tidak akan mengetahui apa yang kurang dari bisnis Anda. Jadi, untuk mengetahui keadaan keuangan ini Anda perlu melihat laporan keuangan yang ada.

Nah, itu dia penjelasan singkat mengenai tanda-tanda kalau manajemen keuangan apotek sedang tidak sehat dan perlu diperbaiki. Anda sebenarnya bisa menghindari beberapa kondisi di atas dengan beberapa cara, salah satunya dengan beralih berbisnis bersama franchise Apotek K-24.

Melalui franchise Apotek K-24 ini risiko bisnis gagal ini sangatlah rendah, jadi patut untuk dicoba. Penasaran dengan bisnisnya? Langsung hubungi saja hotline franchise Apotek K-24 saja di 081212012424 atau akun instagram @franchisek24. Anda juga bisa langsung mengisi formulir pendaftarannya DI SINI.