Kiranya 2025 jadi tahun yang penuh tantangan bagi dunia usaha di Indonesia. Apalagi sekarang dunia usaha lesu dan banyak berbagai jenis bisnis yang memilih untuk gulung tikar. Keadaan ini bukan datang dengan sendirinya karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, apa saja?
di tengah kondisi yang tidak pasti, bukan berarti semua bisnis akan tumbang. Justru, masa-masa sulit adalah ujian bagi ketahanan dan inovasi sebuah perusahaan. Berikut adalah beberapa faktor penyebab lesunya dunia usaha di 2025 dan strategi yang bisa diterapkan untuk bertahan.
Dunia usaha lesu tidak terjadi satu atau dua kali saja. Indonesia tentu saja pernah mengalami berbagai tantangan seperti krisis ekonomi, bisnis yang lesu, daya beli turun, dan lain sebagainya. Ini tentu datang bukan tanpa alasan, berikut beberapa alasan mengapa dunia bisnis bisa lesu di tahun 2025:
Meskipun inflasi global mulai mereda, dampaknya masih terasa. Kenaikan harga barang dan jasa membuat daya beli masyarakat menurun. Konsumen cenderung menahan pengeluaran untuk barang-barang non-esensial, yang secara langsung berdampak pada sektor ritel dan jasa.
Bank sentral di berbagai negara menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Hal ini membuat biaya pinjaman modal menjadi lebih mahal bagi perusahaan, menghambat ekspansi bisnis, dan menekan profitabilitas.
Konflik di berbagai belahan dunia menciptakan ketidakpastian pada rantai pasok global. Harga komoditas seperti energi dan bahan baku menjadi fluktuatif, membuat biaya produksi sulit diprediksi dan menekan margin keuntungan.
Untuk menghadapi biaya operasional yang tinggi dan permintaan yang melambat, banyak perusahaan mengambil langkah efisiensi, termasuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Meskipun dunia usaha lesu, bukan artinya Anda harus berhenti dari kegiatan bisnis, ya. Malahan, ada beberapa sektor bisnis yang tetap tangguh dan bahkan berpotensi tumbuh. Kuncinya adalah fokus pada model bisnis yang esensial, stabil, dan inovatif.
Berikut beberapa strategi menghadapi dunia usaha lesu:
Bisnis yang menyediakan kebutuhan pokok atau layanan esensial cenderung lebih tahan banting. Meskipun masyarakat mengurangi pengeluaran, mereka tetap membutuhkan makanan, layanan kesehatan, dan pendidikan.
Masa sulit adalah waktu yang tepat untuk berinovasi. Tawarkan produk atau layanan baru yang lebih efisien dan relevan dengan kebutuhan konsumen yang berubah. Cari celah pasar yang belum tergarap.
Daripada memulai dari nol, pertimbangkan model bisnis yang sudah terbukti. Franchise, misalnya, menawarkan sistem yang sudah matang dan dukungan penuh. Bisnis waralaba di sektor esensial, seperti Apotek K-24, menjadi pilihan cerdas karena menawarkan produk yang selalu dibutuhkan, terlepas dari kondisi ekonomi.
Tidak hanya selalu dibutuhkan masyarakat Indonesia, Apotek K-24 juga sudah terbukti bisa bertahan selama bertahun-tahun. Artinya, Anda tidak perlu khawatir ketika perekonomian negara sedang lesu atau terjadi krisis ekonomi.
Ingin membuktikan? Coba hubungi hotline franchise Apotek K-24 di 081212012424 atau akun instagram @franchisek24 apabila Anda tidak ingin memulai bisnis dari nol. Anda juga bisa langsung mengisi formulir pendaftarannya DI SINI.
Dunia usaha mungkin lesu, tetapi bukan berarti harapan sirna. Dengan strategi yang tepat dan ketahanan, bisnis Anda bisa melewati masa-masa sulit dan keluar sebagai pemenang. Fokus pada nilai esensial dan terus berinovasi akan menjadi kunci utama untuk bertahan.
News
Award
Penghargaan
News
Penghargaan
Penghargaan
Award
News