Apa Tantangan Terbesar dalam Proses Pengurusan Perizinan Apotek?

“Apa tantangan terbesar dalam proses pengurusan perizinan apotek?” Bukan rahasia lagi kalau untuk membuka bisnis pasti membutuhkan perizinan yang lengkap jika ingin berjalan lancar. Sayangnya, langkah ini cukup membutuhkan banyak waktu dan kesabaran karena banyak hal yang disiapkan.

Bagi pebisnis pemula, mendirikan apotek bukan sekadar mencari lokasi strategis dan mengisi stok obat. Salah satu tahapan yang paling menguras energi, waktu, dan pikiran adalah pengurusan perizinan dan legalitas.

Apa Tantangan Terbesar dalam Proses Perizinan Apotek?

Pada dasarnya, untuk mencari perizinan bisnis, sudah dipermudah dengan sistem online agar lebih cepat dan tidak mudah hilangnya.

Meskipun sistem perizinan saat ini sudah terintegrasi melalui Online Single Submission (OSS), terdapat beberapa tantangan spesifik yang sering dihadapi pebisnis pemula apotek. Apa saja? berikut beberapa tantangan yang bisa muncul:

Kompleksitas Dokumen

Tantangan utama adalah banyaknya dokumen teknis yang harus dipenuhi, tidak hanya yang bersifat administrasi. Dokumen-dokumen ini harus sesuai dengan standar pelayanan kefarmasian yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan dan Badan POM.

Contohnya saja, surat izin praktik Apoteker (SIPA) dari Apoteker Penanggung Jawab Apotek, persyaratan sarana prasarana harus lengkap, hingga Standar Prosedur Operasional (SPO) juga harus komperehensif.

Koordinasi Lintas Instansi

Apa tantangan terbesar dalam proses pengurusan perizinan apotek yang selanjutnya? Proses perizinan apotek tidak hanya melibatkan satu instansi. Oleh karena itu, pemilik harus berkoordinasi dan mendapatkan persetujuan dari beberapa pihak terkait, seperti:

• Pemerintah Daerah atau Dinas Kesehatan, untuk verifikasi sarana dan parasarana serta SIA.
• Kementerian Investasi atau BKPM, melalui OSS untuk mendapatkan nomor induk berusaha.
• Organisasi Profesi, untuk rekomendasi apoteker.

• Nah, setiap instansi memiliki jadwal, prosedur, dan persyaratan verifikasi yang berbeda, yang seringkali menyebabkan proses menjadi panjang dan bertahap.

Kendala Verifikasi Lapangan

Ada permasalahan di lapangan juga bisa menjadi apa tantangan terbesar dalam proses pengurusan perizinan apotek selanjutnya. Setelah dokumen diajukan, Dinas Kesehatan atau instansi terkait akan melakukan survei atau verifikasi langsung ke lokasi apotek.

Sebab, bisa saja ditemukan ketidaksesuaian kecil antara dokumen yang diajukan dengan kondisi fisik di lapangan. Atau menunggu jadwal survei dari tim verifikator bisa memakan waktu yang lama, dan jika terjadi revisi, proses survei ulang harus dijadwalkan kembali.

Franchise Apotek K-24, Solusi Cepat dan Tepat Membangun Bisnis

Proses perizinan yang rumit dan memakan waktu seringkali menjadi penghalang terbesar yang menunda pembukaan apotek hingga berbulan-bulan.

Namun, kendala ini dapat diatasi secara signifikan jika Anda memilih untuk membuka bisnis bersama franchise Apotek K-24.

Apotek K-24, sebagai jaringan waralaba apotek yang berpengalaman dan mapan, menawarkan dukungan penuh yang membuat urusan perizinan menjadi lebih mudah dan cepat.

Bagaimana tim Franchise Apotek K-24 bisa membantu dalam perizinan ini?

• Tim franchise K-24 memiliki tim legal dan operasional yang berpengalaman dalam mengurus berbagai dokumen utama.
• Anda tidak perlu bingung dalam menentukan desain apotek karena kami sudah memiliki spesifikasi desain standar untuk memenuhi perizinan.
• Dengan pengalaman membuka ratusan gerai di seluruh Indonesia, K-24 telah memiliki SPO (Standar Prosedur Operasional) dan ceklis yang terbukti efektif dalam menghadapi proses birokrasi perizinan, sehingga meminimalkan risiko penolakan atau revisi yang memakan waktu.

Dengan bermitra bersama K-24, Anda bisa fokus pada persiapan bisnis dan operasional, sementara tim ahli franchise yang akan membantu dalam kompleksitas birokrasi perizinan.

Ingin mencobanya? Langsung hubungi hotline franchise Apotek K-24 saja di 081212012424 atau akun instagram @franchisek24. Anda juga bisa langsung mengisi formulir pendaftarannya DI SINI.