Harga jual obat di berbagai apotek pasti berbeda karena orang-orang yang mengelolanya pun berbeda sehingga konsepnya juga tidak sama. Padahal harga jual ini nantinya akan sangat menentukan apakah konsumen mau kembali ke apotek Anda atau tidak. Jadi, dalam melakukan cara menentukan harga jual apotek di apotek ini Anda perlu memperhatikan unsur-unsur yang mempengaruhinya.
Setiap apotek tentunya memiliki kebijakan dalam menentukan harga jual obat masing-masing. Namun, dalam menentukannya Anda sebagai pemilik tidak boleh melebihi HET (Harga Eceran Tertinggi) yang sudah ditentukan pada Permenkes Nomor 98 Tahun 2015. HET sendiri biasanya sudah tercantum oleh industri farmasi pada kemasan obat sehingga bisa dilihat masyarakat secara umum.
Dalam menentukan harga jual obat yang akan ditawarkan pada masyarakat, Anda bisa menghitungnya menggunakan rumus yang ada. Namun, sebelum menghitungnya ternyata ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan ketika menentukan harga jual obat, lho.
Ini penting untuk direncanakan dengan matang karena harga jual obat menjadi faktor penting yang menentukan apakah apotek Anda akan sukses atau tidak. Nah, berikut beberapa unsur dalam cara menentukan harga jual obat di apotek:
Agar apotek dipercaya banyak orang, tentu saja Anda perlu membeli stok dari distributor resmi yang biasanya disebut dengan Pedagang Besar Farmasi. Masing-masing distributor ini biasanya menawarkan harga pokok obat yang berbeda-beda.
Artinya, jika Anda bisa mendapatkan PBF yang memberikan harga murah, ini akan membuat Anda bisa menjual obat dengan harga yang lebih bersaing. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjalin hubungan yang dekat dan positif terhadap beberapa PBF agar Anda bisa membeli stok apotek dengan harga yang lebih murah.
Sama seperti apotek yang bisa memberikan diskon, PBF juga memiliki program diskon atau potongan harga sesuai dengan kebijakan masing-masing. Oh iya, biasanya diskon produk ini dipengaruhi dengan banyaknya jumlah produk yang dibeli apotek.
Semakin banyak barang yang dibeli, semakin besar pula diskon yang diberikan. Berbeda keadaan kalau apotek Anda sudah menjadi langganan dengan PBF, lho.
Unsur selanjutnya dalam cara menentukan harga jual obat di apotek adalah kompetitor apotek di wilayah tersebut. Ini sangat penting diperhatikan karena kalau salah memberikan harga jual obat, apotek Anda bisa saja mendapatkan cap yang tidak baik, seperti “Apotek Mahal” atau “Murah banget, beneran obat?”.
Dalam mengenali kompetitor apotek ini Anda perlu melakukan survei pasar agar bisnis Anda dapat menyesuaikan dengan persaingan bisnis yang ada.
Apabila Anda menetapkan margin yang terlalu tinggi, maka harga jual obat juga akan menjadi lebih maha. Oleh karena itu, margin apotek yang disarankan untuk setiap produk adalah 15-25 persen.
Selain itu, strategi yang bisa Anda lakukan adalah menetapkan margin yang tinggi pada obat resep tapi untuk jenis obat bebas atau obat generic berikan margin yang lebih rendah. Ini bisa membuat apotek Anda memiliki harga jual yang lebih bersaing dan mungkin saja selalu dipilih oleh konsumen hingga bisnis pun menjadi lebih sehat.
Nah, itu dia beberapa unsur yang perlu diperhatikan ketika akan melakukan cara menentukan harga jual obat di apotek. Langkah-langkah di atas akan dirasa lebih mudah jika Anda menggunakan franchise Apotek K-24, lho, karena Anda akan mendapatkan dukungan penuh saat mengelola bisnis.
Penasaran dengan kelebihan-kelebihan berbisnis bersama franchise Apotek K-24? Langsung hubungi hotline franchise Apotek K-24 di 081212012424 atau akun instagram @franchisek24. Anda juga bisa langsung mengisi formulir pendaftarannya DI SINI.
News
Award
Penghargaan
News
Penghargaan
Penghargaan
Award
News